Pada sebuah jamuan makan malam amal penggalian dana untuk sekolah anak-anak cacat, ayah dari salah satu anak yang
bersekolah disana menghantarkan satu pidato yang tidak mungkin dilupakan oleh
mereka yang menghadiri acara itu. Setelah mengucapkan salam pembukaan, ayah
tersebut mengangkat satu topik:
"Ketika tidak mengalami
gangguan dari sebab-sebab eksternal, segala proses yang terjadi dalam alam ini
berjalan secara sempurna/ alami. Namun tidak demikian halnya dengan anakku, Arjun. Dia tidak dapat mempelajari hal-hal sebagaimana layaknya anak-anak yang
lain. Nah, bagaimanakah proses alami ini berlangsung dalam diri anakku?"
Para peserta terdiam menghadapi
pertanyaan itu.
Ayah tersebut melanjutkan:
"Saya percaya bahwa, untuk seorang anak seperti Arjun, yang mana dia
mengalami gangguan mental dan fisik sedari lahir satu-satunya kesempatan untuk
dia mengenali alam ini berasal dari bagaimana orang-orang sekitarnya
memperlakukan dia"
Kemudian ayah tersebut
menceritakan kisah berikut:
Arjun dan aku sedang
berjalan-jalan di sebuah taman ketika beberapa orang anak sedang bermain
baseball. Arjun bertanya padaku,"Apakah kau pikir mereka akan membiarkanku
ikut bermain?" Aku tahu bahwa kebanyakan anak-anak itu tidak akan
membiarkan orang-orang seperti Arjun ikut dalam tim mereka, namun aku juga tahu
bahwa bila saja Arjun mendapat kesempatan untuk bermain dalam tim itu, hal itu
akan memberinya semacam perasaan dibutuhkan dan kepercayaan untuk diterima oleh
orang-orang lain, diluar kondisi fisiknya yang cacat.
Aku mendekati salah satu anak
laki-laki itu dan bertanya apakah Arjun dapat ikut dalam tim mereka, dengan
tidak berharap banyak. Anak itu melihat sekelilingnya dan berkata, "Kami
telah kalah 6 putaran dan sekaran sudah babak kedelapan. Aku rasa dia dapat
ikut dalam tim kami dan kami akan mencoba untuk memasukkan dia bertanding pada
babak kesembilan nanti"
Arjun berjuang untuk mendekat ke
dalam tim itu dan mengenakan seragam tim dengan senyum lebar, dan aku menahan
air mata di mataku dan kehangatan dalam hatiku. Anak-anak tim tersebut melihat
kebahagiaan seorang ayah yang gembira karena anaknya diterima bermain dalam
satu tim.