Senin, 05 Maret 2012

Maaf, Tolong dan Terima Kasih

Sering kali nasihat-nasihat berharga untuk kita bukan kalimat panjang yang memerlukan waktu berjam-jam untuk mendengarkannya, namun hanya satu atau dua kata yang tidak ternilai menfaatnya untuk kita.

Seorang pemudi desa bermaksud mencari peruntungan di kota. Sebelum  ia berangkat, pemudi ini mencoba mengunjungi neneknya untuk meminta nasihat darinya. Sesampainya di rumah  sang nenek, pemudi ini segera menceritakan maksud kedatangannya. Dia mengatakan bahwa ia bermaksud  berangkat ke kota untuk mencari peruntungan. Pemudi ini meminta nasihat dari neneknya.
Setelah mendengar cerita dari cucunya ini, sang  nenek tidak langsung memberikan petuah-petuah bijaknya. Dia diam untuk beberapa saat. Si pemudi ini tampak menunggu dengan cemas kata-kata yang akan diucapkan sang nenek untuknya.

Kemudian nenek itu mengucapkan 3 kata, yaitu: maaf, terima kasih, dan tolong.

Dengan wajah kebingungan si pemudi ini  menanyakan  maksud dari 3 kata yang diucapkan neneknya.

Kemudian sang nenek menjelaskan bahwa yang terpenting dalam hidup ini adalah bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain.

Kata “maaf” perlu diucapkan apabila kita berbuat salah kepada orang lain, namun pengucapan kata maaf harus disertai dengan kebijaksanaan karena akan jadi omong kosong apabila kita mengucapkan kata maaf, namun kita tetap melakukan kesalahan yang sama.

Kata “ terima kasih” adalah kata yang mencerminkan kerendahan hati seseorang dan sebuah ungkapan rasa hormat kita kepada orang lain yang elah berjasa kepada kita.

Sedangkan kata “tolong” adalah cerminan dari sikap seseorang yang sopan dan menghargai orang lain, namun sama seperti kata “maaf”, pengucapan kata “tolong” harus disertai dengan kebijaksanaan, karena akan jadi omong kosong apabila kita menyalahgunakan kata “tolong” untuk menjadi bergantung kepada orang lain.

“Demikianlah yang bisa kuberikan kepadamu, cucuku sayang,” nenek  mengakhiri percakapan mereka, sambil mengelus-elus rambut cucunya.

Tahun demi tahun telah dilalui pemudi dengan terus mengingat dan mempraktikkan pesan dari neneknya yang  bijak itu. Pemudi tumbuh menjadi pribadi yang baik hati, sopan, dan disukai banyak orang. Perjalanan kariernya di kotapun meningkat dengan pesat. Dalam kurun waktu beberapa tahun, pemudi ini telah memiliki berbagai macam  kegiatan dan kerja sama dengan berbagai perusahaan.
Terhadap siapapun orang yang pernah  ia berbuat salah, ia  selalu mengucapkan  kata “maaf” begitupun ketika ada orang lain yang telah membantunya, tanpa sungkan ia mengucapkan “terima kasih” kepada orang tersebut, dan juga kata “tolong” selalu diucapkan apabila ia memerlukan bantuan dari orang lain. Siapapun  itu, entah bawahannya, teman sejawatnya, sahabatnya, tukang sapu, tukang sampah, ataupun office boy di perusahannya pasti pernah mendengar 3 kata ini diucapkan untuk mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar