Dalam penggalan
ceritra purana, ada disebutkan seorang
raja, yang sangat arif dan bijaksana. Nama Beliau Adalah Raja “Setya Vreta” Beliau
sangat rajin melakukan Bhakti konon
katanya Puja Bhakti waktu hampir tidak pernah ditinggalkannya, dalam kesehariannya beliau memakai pemujaan dalam
altar dengan memakai “ARCANAM”. Akhirnya dari ketekunan inilah sang raja
mendapatkan kemantapan hati dan kemurnian Vibrasi. Dari kemurnian hati inilah
beliau mendapatkan pemahaman hidup kita di dunia ini, sesungguhnya “UNTUK APA
SAYA TERLAHIR DI DUNIA INI” terlebih lagi sang raja yang memiliki kepekaan yang
cukup berat terhadap kerajaan yang beliau naungi. Prinsip sang raja adalah
suatu keharusan untuk memiliki sikap mental yang lebih tegar dari rakyat,
singkatnya menjadi orang No 1 adalah harus mempunyai sesuatu yang lebih, bukan
hanya umbar janji. Semakin tinggi pohon itu, maka semakin kuatlah terpaan angin
yang mencoba untuk merobohkannya.
Suatu hari
Cobaan itupun datang, saat sang raja melaksanakan Brahmamuhurta, mencucikan
diri dalam beji / permandiannya, ada seorang gadis cantik, ayunya tidak sanggup
untuk diceritakan, Sang raja teguh dengan pendirian sehingga dengan penuh sopan
gadis itupun disapanya bak menyapa sanak tamu yang dimuliakan, akhirnya Gadis
itupun menceritakan statusnya kepada sang Raja, sebagai utusan Dewa Kemakmuran,
bila sang raja berkenan untuk memperistrinya, kemakmuran kerajaan sudah ada di tangan
sang Raja. Sang raja menjawab dengan penuh hormat, kemakmuran bukanlah tujuan
hidup saya, karena itu beliau berkata: “Biarkanlah hamba membersihkan badan
hamba agar bersih dan bisa melanjutkan persembhayangan pagi ini”. Kira-kira
begitulah tanggapan sang raja, akhirnya Dewi kemakmuran hilang secara Gaib. Ketika
sang raja maju satu langkah lagi untuk mengambil air, tiba-tiba kali ini ada seorang
pemuda Tampan. Bak Arjuna muncul di hadapan beliau, kembali sang raja melakukan
penghormatan yang sama dengan sebelumnya, serta merta Pemuda tampan itu menyatakan
dirinya adalah merupakan Utusan dari
Dewa Kejayaan, dirinya siap untuk mengabdi di kerajaan sang raja. Kembali sang raja menanggapinya dengan penuh hormat
kemenangan dan kejayaan bukanlah merupakan tujuan dari hidup sang raja, mohon
kami diijinkan untuk meneruskan sembahyang pagi. Demikian pula akhirnya pemuda
tampan tadi hilang secara Gaib. Kembali sang raja meneruskan langkahnya kali
ini agak dipercepat mengingat matahari sebentar lagi akan terbit.
Berikutnya, kembali
Gadis Cantik muncul dihadapan beliau yang menyatakan dirinya sebagai utusan
Dewi kasih sayang, dan beliau sanggup mengabdi kepada sang raja demi untuk
mewujudkan serta membungkus kerajaan ini dengan kereta kasih sayang. Demikian
pula yang ke IV mengaku sebagai Dewa ketenaran. Kembali sang raja menanggapi
dengan tanggapan yang tak jauh berbeda dengan yang sebelumnya, duh Bathara
kuatkanlah iman kami, agar jangan sampai tergoda dengan hal-hal yang demikian
sehingga kami bisa mencari mememahami, serta memaknai apa sebenarnya tujuan hidup ini.
Akhirnya kembali ujian yang ke IV ini berlalu begitu saja. Dengan penuh
ketulusan hati sang Raja Setya Vreta mengikhlaskan semua kesempatan itu berlalu
begitu saja.
Nah kini Ujian
yang ke V inipun datang juga, dalam hatinya sang raja, Duh Hyang Widhi sambil
sembah sujud di kaki Arca yang berada di Beji permandian sang raja, beliaupun berucap, Berikanlah kami kekuatan
untuk menjauhi godaan-godaan ini, hanya satu niat kami dimana kami sebagai sang
nata Ratu adalah senantiasa bisa menegakkan dharma dalam kerajaan kami,
sehingga kerajaan kami selalu ada dalam jalan yang menuju-NYA, ternyata yang ke
V inilah yang merupakan tamu idola sang raja dimohon Dewa Kebenaran agar tetap
berada di kerajaan Sang Satya Vreta, sehingga secara otomatis tamu yang I, II,
III, IV kembali mengikuti tamu yang ke V sebagai Dewa Kebenaran. Karena
Kemakmuran, Kejayaan, Kemasyuran, Kasih sayang itu tidak akan ada artinya tanpa
diraih dengan cara yang benar – Kebenaran yang hakiki ada pada Ananda Maya
Kosa (Lapisan Kebahagiaan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar