Om Namah Shivaya......
Rsi Suta berkata:
“Suku kata Om merupakan sebuah
perahu istimewa yang akan menyeberangkan kita dari samudra keduniawian.
(Pranava berasal dari kata Pra =
Prakriti atau keduniawian, dan Nava yang berarti perahu). Atau Pranava juga berarti ‘tidak ada dunia untukmu’ atau juga
berarti itu yang menuntunmu menuju pembebasan’. Pranava juga berarti ‘itu yang
menuntun pada pengetahuan yang baru’ Setelah menghancurkan semua kegiatan
perbuatan, maka orang yang mengucapkan Pranava dan melakukan puja akan mendapatkan, pengetahuan yang baru tentang jiwanya. Pranava ini
terdiri dari dua wujud yaitu wujud yang halus dan wujud yang kasar.
Wujud yang halus terdiri dari satu
suku kata dimana persatuan lima suku
kata pembentuknya tidak terbedakan lagi. Sedangkan wujud yang kasar terdiri
dari lima suku kata
dimana semua suku kata yang ada termanifestasikan di dalamnya. Wujud
yang halus diperuntukkan bagi para Jivanmukta (mereka yang telah mengalami
pembebasan). Perlunya perenungan terhadap suku kata ini adalah untuk
menghancurkan kesan badaniah atau keduniawian. Jika kesan ini telah musnah,
maka tidak diragukan lagi, roh itu akan bersatu dengan Shiva. Meskipun hanya
dengan pengucapan mantra ini, maka ia akan mencapai persatuan dengan Shiva
(samadhi).
Orang yang
mengucapkan mantra Pranava sebanyak 36 crore tidak diragukan lagi akan mencapai samadhi. Wujud halus Pranava ini juga terbagi menjadi
dua yaitu yang panjang dan yang pendek. Wujud yang panjang hanya ada di dalam hati seorang yogi dalam wujud terpisah, huruf A, U, M
Bindu dan Nada. Wujud ini dipenuhi dengan kekuatan suara sang waktu. Shiva,
Shakti dan persatuan keduanya ditandai dengan huruf ‘M’ yang lebur dalam tiga
huruf lainnya. Inilah yang disebut sebagai Pranava yang halus dalam bentuk
singkat atau pendek.
Pranava ini harus diucapkan oleh mereka yang ingin
menghapuskan dosa-dosanya. Lima
unsur yang terdapat di alam
ini yaitu ether, udara, api dan tanah dan lima unsur halusnya yaitu suara,
sentuhan, wujud, rasa dan bau, semua ini akan bersatu dalam rangka pencapaian
suatu keinginan yang disebut Pravritta. Pranava yang berwujud halus dalam
bentuk singkat ditujukan pada mereka yang menginginkan keberlanjutan kesadaran
duniawi dan mereka yang tidak menginginkan keduniawian.
Pranava hendaknya dipergunakan ada permulaan Vyahrti, mantra permulaan Veda,
dan dalam pelaksanaan doa pagi dan sore bersamaan dengan Bindu dan Nada. Jika
ia mengucapkan mantra ini sembilan crore maka ia pasti akan menjadi sebuah jiwa
yang murni”.
(Siwa Purana Widyeshwara Samhita XVII 4-18)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar