Senin, 01 Oktober 2012

Empat Orang Brahmin


Di sebuh kota tinggalah empat putra dari para brahmin. Mereka bersahabat satu sama lain. Tiga orang brahmin tersebut sangat ahli dalam ayat-ayat dan sastra-sastra tetapi tidak memiliki akal sehat. Sedangkan brahmin ke empat tidak ahli dalam sastra-sastra tetapi memiliki akal sehat. 

Pada suatu hari keempat sahabat tersebut berdiskusi. Mereka berkata: "Apa arti gelar kesarjanaan kita apabila kita tidak bisa mempengaruhi raja-raja di timur atau mendapatkan uang. Maka, marilah kita melakukan perjalanan ke timur". Mereka lalu berangkat ke negeri timur yang jauh. Di tengah perjalanan, yang paling tua berkata: "Seorang di antara kita hanya memiliki pikiran sehat dan tidak memiliki gelar kesarjanaan. Nah, tak seorangpun yang mampu mendapat perhatian dari raja dengan kemampuan seperti itu".

Brahmin yang kedua berpaling ke arah brahmin ke empat, lalu berkata: "Temanku, engkau bukan sarjana, lebih baik engkau pulang saja". Tetapi brahmin yang ke tiga berkata: "Kita tidak boleh bertingkah laku seperti itu, kita sebaiknya membiarkan dia ikut. Kita telah hidup dan besar bersama-sama sejak masih anak-anak". Akhirnya kedua brahmin yang lain setuju dengan pendapat itu dan mereka lalu melanjutkan perjalanan.

Setelah beberapa waktu, mereka lalu sampai di hutan dan menemukan tulang-tulang seekor singa berserakan di sana. Kemudian brahmin yang pertama berkata: "Marilah kita uji kemampuan kita, mari kita lihat apakah kita sanggup menghidupkannya". Ketiga brahmin yang pintar setuju dengan ide itu tetapi tidak dengan brahmin ke empat.

Ketiga brahmin tersebut lalu mulai bekerja. Satu orang mengumpulkan tulang, satu orang yang lain mengisi darah dan kulit sedang yang lain mengerahkan segala kesaktiannya untuk menghidupkan si singa. Brahmin ke empat berkata: "Demi kebaikan, janganlah kalian lakukan itu. Jika singa itu hidup maka ia akan memakan kita. Hentikanlah!".

Brahmin yang ke tiga lalu berkata: "Engkau jangan meremehkan kemampuanku, aku telah meraihnya dengan susah payah". Brahmin yang ke empat menjawab: "Baiklah, jika kalian bersikeras, namun tunggu sebentar saja, aku akan memanjat pohon terlebih dahulu".

Brahmin yang ketiga lalu dengan bangga mulai menghidupkan si singa dengan susah payah. Singa itu kemudian hidup kembali, matanya terlihat menyala-nyala seperti sedang kelaparan. Singa itu lalu menerkam ketiga brahmin tersebut dengan secepat kilat. Brahmin ke empat menyaksikan hal tersebut dari atas pohon. Ia menunggu sampai singa itu pergi kemudian turun dari pohon dan kembali pulang.

-Banyak orang-orang yang ahli dalam sastra-sastra (/gelar kesarjanaan) atau ilmu lainnya tetapi kekurangan akal sehat akan memperoleh kesulitan- 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar