Senin, 01 Oktober 2012

Tamu Idola


Dalam penggalan ceritra purana, ada  disebutkan seorang raja, yang sangat arif dan bijaksana.   Nama Beliau Adalah Raja “Setya Vreta” Beliau sangat rajin melakukan Bhakti  konon katanya Puja Bhakti waktu hampir tidak pernah ditinggalkannya, dalam  kesehariannya beliau memakai pemujaan dalam altar dengan memakai “ARCANAM”. Akhirnya dari ketekunan inilah sang raja mendapatkan kemantapan hati dan kemurnian Vibrasi. Dari kemurnian hati inilah beliau mendapatkan pemahaman hidup kita di dunia ini, sesungguhnya “UNTUK APA SAYA TERLAHIR DI DUNIA INI” terlebih lagi sang raja yang memiliki kepekaan yang cukup berat terhadap kerajaan yang beliau naungi. Prinsip sang raja adalah suatu keharusan untuk memiliki sikap mental yang lebih tegar dari rakyat, singkatnya menjadi orang No 1 adalah harus mempunyai sesuatu yang lebih, bukan hanya umbar janji. Semakin tinggi pohon itu, maka semakin kuatlah terpaan angin yang mencoba untuk merobohkannya.

Suatu hari Cobaan itupun datang, saat sang raja melaksanakan Brahmamuhurta, mencucikan diri dalam beji / permandiannya, ada seorang gadis cantik, ayunya tidak sanggup untuk diceritakan, Sang raja teguh dengan pendirian sehingga dengan penuh sopan gadis itupun disapanya bak menyapa sanak tamu yang dimuliakan, akhirnya Gadis itupun menceritakan statusnya kepada sang Raja, sebagai utusan Dewa Kemakmuran, bila sang raja berkenan untuk memperistrinya, kemakmuran kerajaan sudah ada di tangan sang Raja. Sang raja menjawab dengan penuh hormat, kemakmuran bukanlah tujuan hidup saya, karena itu beliau berkata: “Biarkanlah hamba membersihkan badan hamba agar bersih dan bisa melanjutkan persembhayangan pagi ini”. Kira-kira begitulah tanggapan sang raja, akhirnya Dewi kemakmuran hilang secara Gaib. Ketika sang raja maju satu langkah lagi untuk mengambil air, tiba-tiba kali ini ada seorang pemuda Tampan. Bak Arjuna muncul di hadapan beliau, kembali sang raja melakukan penghormatan yang sama dengan sebelumnya, serta merta Pemuda tampan itu menyatakan dirinya  adalah merupakan Utusan dari Dewa Kejayaan, dirinya siap untuk mengabdi di kerajaan sang raja. Kembali  sang raja menanggapinya dengan penuh hormat kemenangan dan kejayaan bukanlah merupakan tujuan dari hidup sang raja, mohon kami diijinkan untuk meneruskan sembahyang pagi. Demikian pula akhirnya pemuda tampan tadi hilang secara Gaib. Kembali sang raja meneruskan langkahnya kali ini agak dipercepat mengingat matahari sebentar lagi akan terbit.

Berikutnya, kembali Gadis Cantik muncul dihadapan beliau yang menyatakan dirinya sebagai utusan Dewi kasih sayang, dan beliau sanggup mengabdi kepada sang raja demi untuk mewujudkan serta membungkus kerajaan ini dengan kereta kasih sayang. Demikian pula yang ke IV mengaku sebagai Dewa ketenaran. Kembali sang raja menanggapi dengan tanggapan yang tak jauh berbeda dengan yang sebelumnya, duh Bathara kuatkanlah iman kami, agar jangan sampai tergoda dengan hal-hal yang demikian sehingga kami bisa mencari mememahami, serta  memaknai apa sebenarnya tujuan hidup ini. Akhirnya kembali ujian yang ke IV ini berlalu begitu saja. Dengan penuh ketulusan hati sang Raja Setya Vreta mengikhlaskan semua kesempatan itu berlalu begitu saja.

Nah kini Ujian yang ke V inipun datang juga, dalam hatinya sang raja, Duh Hyang Widhi sambil sembah sujud di kaki Arca yang berada di Beji permandian sang raja,  beliaupun berucap, Berikanlah kami kekuatan untuk menjauhi godaan-godaan ini, hanya satu niat kami dimana kami sebagai sang nata Ratu adalah senantiasa bisa menegakkan dharma dalam kerajaan kami, sehingga kerajaan kami selalu ada dalam jalan yang menuju-NYA, ternyata yang ke V inilah yang merupakan tamu idola sang raja dimohon Dewa Kebenaran agar tetap berada di kerajaan Sang Satya Vreta, sehingga secara otomatis tamu yang I, II, III, IV kembali mengikuti tamu yang ke V sebagai Dewa Kebenaran. Karena Kemakmuran, Kejayaan, Kemasyuran, Kasih sayang itu tidak akan ada artinya tanpa diraih dengan cara yang benar – Kebenaran yang hakiki ada pada Ananda Maya Kosa (Lapisan Kebahagiaan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar