Rabu, 18 Juli 2012

Wijayakusuma: Kembang Sri Krshna


Wijayakusuma adalah salah satu nama tanaman yang mempunyai bunga yang sangat indah. Berasal dari Amerika Latin. Nama latinnya Epiphylum Anguliger. Dia termasuk tanaman langka. Tanamannya tergolong tanaman kaktus. Sementara arti dari nama bunga Wijayakusuma ini sangat indah yaitu bunga kemenangan. Mitos di jaman Hindu bunga ini milik Kresna dan dapat menghidupkan orang yang sudah mati. Mekar di waktu malam hari, layu dan kuncup kembali di pagi hari. Saat mekar bunga ini mengeluarkan bau yang sangat harum. Mitosnya juga, jika bunga ini mekar akan ada rejeki yang mendekat.

Uniknya Bunga Wijayakusuma ini hanya mekar beberapa saat saja dan tidak semua tanaman ini dapat mudah berbunga, tergantung pada iklim, kesuburan tanah dan cara pemeliharaan. Kalau dihitung-hitung bunga ini hanya mekar selama 2 jam saja. Lalu perlahan-lahan kembali kuncup dan layu. Ada yang bilang, satu tahun berbunga 3 kali dan biasanya ada 10 sampai 30 bunga.

Karena uniknya bunga ini pada saat mekar, maka ada mitos yang mengatakan siapa yang dapat melihat proses mekarnya bunga ini akan dilancarkan rejekinya. Hakikatnya adalah untuk mendapatkan suatu rejeki harus ada usaha terlebih dahulu dan sabar. Jangan mudah menyerah, butuh kepasrahan dan keikhlasan terhadap semua yang akan diterima maupun yang sedang dijalani.

Saat bunga ini mekar banyak godaannya. Mengantuk dan tidak sabar menunggu hingga tengah malam. Karena puncaknya bunga ini mekar pada jam 12 malam. Pada saat bunga ini mekar akan meneteskan air setetes, dan jika air ini menyentuh tanah akan berubah menjadi batu, dan jika sudah berubah menjadi batu akan  langsung lenyap, menurut orang tua jaman dulu batu dari tetesan bunga Wijayakusuma ini akan langsung di ambil oleh makhluk halus. Bunga Wijayakusuma memang bunga yang indah dan unik, untuk melihat bunganya mekar saja diperlukan kesabaran.

Bunganya Wijayakusuma berwarna putih dan sangat harum, namun sayangnya tanaman ini sangat jarang berbunga. Biasanya bunga ini berbunga hanya setahun sekali pada musim hujan dan berkembang mekar di malam hari dengan indahnya namun mekarnya tidak bertahan lama. Biasanya Bunganya mulai merekah sejak matahari terbenam benar benar mencapai puncak mekar pada tengah malam.

Dalam mitos Hindu, bunga Wijayakusuma dimiliki oleh Sri Kresna yang memiliki khasiat dapat menghidupkan kembali orang yang sudah mati. Secara ilmiah bunga Wijayakusuma ini diyakini berkhasiat sebagai anti radang, penghenti pendarahan, obat batuk, obat asma, nyeri lambung, peluruh dahak, dll. Pemakaiannya biasanya bunga direbus dan airnya diminum. Bunga Wijayakusuma rasanya manis, sifatnya netral, namun batangnya rasanya asin.

Karena konon bunga ini asal muasalnya adalah dari hutan belantara tropis Amerika Selatan yang teduh, maka sebaiknya jika anda memelihara bunga ini tempatkanlah di lingkungan yang terlindung dari sengatan matahari secara langsung. Konon Kabarnya jaman dahulu saat kebudayaan barat dan timur masih bersatu (mungkin maksudnya jaman Atlantis). Saat Bunga Wijayakusuma akan mekar, sang pemilik akan menunggu dan berada di bawah bunga tersebut. Mereka melakukan hal tersebut dengan harapan mendapatkan cipratan air saat terjadi puncak mekar. Konon khasiat air puncak mekar bunga Wijayakusuma akan mempengaruhi energi daya hidup manusia sehingga dapat meningkatkan daya tarik orang tersebut. Selain itu air puncak mekar Wijayakusuma tersebut dapat membantu meregenerasi sel-sel tubuh sehingga akan memperlambat proses penuaan dan membuat awet muda.

Wijayakusuma biasanya ditanam sebagai tanaman hias. Asalnya dari hutan tropis dari Amerika Selatan, dan sekarang sudah menyebar luas sampai ke Asia Tenggara. Konon, yang dapat menyaksikan proses mekarnya bunga di tengah malam maka rezekinya akan datang lebih lancar.
Tanaman ini tumbuh tegak, tingginya mencapai 2-3 m, batang induk berbentuk silinder, berasal dari tangkai daun yang mengeras dan mengecil. Daun pipih, tebal berdaging, bentuknya lanset, tulang daun ditengah keras dan tebal, tepi berlekuk tempat keluarnya bunga atau tunas baru, permukaan licin, warnanya hijau. Bunga keluar dari lekuk daun, bertangkai lemas panjangnya 13-15 cm, besar dengan diameter bunga sekitar 10 cm, warnanya pitih, mekar pada malam hari selama beberapa jam saja, kemudian menjadi layu. Buahya bulat, bergetah, warnanya merah. Biji banyak, warnanya hitam.

Sifat dan Khasiat
Bunga Wijayakusuma rasanya manis, sifatnya netral, berkhasiat antiradang, penghenti perdarahan (hemostatis), obat betuk dan peluruh dahak (mukolitik). Batang rasanya asin, asam, sifatnya sejuk, dan berkhasiat antiradang.

Bagian yang Digunakan
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah bunga dan batangnya. Pemakaian dalam bentuk segar. Bunga bisa dikeringkan untuk penyimpanan.

Indikasi
Wijayakusuma digunakan untuk mengatasi :
 -  TB paru dengan batuk dan dahak berdarah, 
            -  sesak napas (asma), 
            -  radang tenggorok (faringitis), 
            -  nyeri lambung (gastritis), muntah darah, dan 
            -  perdarahan rahim(uterine bleeding).

Cara Pemakaian
- Untuk obat yang diminum, rebus bunga wijayakusuma sebanyak 10-20g (3-5 kuntum), lalu minum airnya. Untuk pemakaian luar, giling batang segar sampai halus, lalu turapkan ke tempat yang sakit, seperti bisul dan luka berdarah, dan balut.

Conton Pemakaian
TB paru dengan batuk dan dahak berdarah
- Rebus bunga wijayakusuma segar (3-5 kuntum), dengan tiga gelas air sampai tarsisa satu gelas. Tambahkan gula aren (15g). Setelah dingin, saring dan minum airnya sehari dua kali, masing-masing setengah gelas. Lakukan setiap hari sampai sembuh

Perdarahan Rahim
- Bersihkan bunga wijakusuma segar (2-3 kuntum) dan daging tanpa lemak (50g), lalu potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan air sampai semua bahan terendam, lalu tim. Setelah dingin, minum airnya. Isinya dimakan. Lakukan sehari dua kali, masing-masing separuhnya.

Sesak Napas
- Cuci bunga wijayakusuma segar (3-5 kunum), lalu potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan gula batu dan air sampai permukaannya terendam seluruhnya, lalu tim. Setelah dingin, saring dan minum airnya seharidua kali, masing-masing separuhnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar