Dalam hidup ini Dharma, Artha dan Kama muncul bersama-sama, berdampingan, bila manusia mengumpulkan kekayaan selalu berhati-hati berjalan di jalan Dharma. Kekayaan bersumber dari kebaikan, dan kesenangan dikatakan sebagai buah dari kekayaan. Semua ini ditanam dengan kokoh dalam kemauan. Benda-benda ada di dunia untuk memuaskan indria, dan kemauan terlibat dalam benda-benda ini. Kebaikan perlu untuk melindungi tubuh, dan kekayaan untuk mendapatkan kebaikan. Akhirnya kesenangan adalah hanya untuk memuaskan indria. Tetapi, ketiganya mempunyai sifat sama, yaitu nafsu. Pengejaran ketiga hal ini demi diri mereka sendiri, dengan keinginan untuk menikmati hasilnya, membuat pahala menjauh. Tetapi kalau pengejaran itu didorong oleh keinginan akan ilmu pengetahuan, pengetahuan tentang diri sendiri, bila mereka menjadi alat untuk mencapai tujuan yang merupakan kebaikan, realisasi diri, maka kemudian pahalanyapun melimpah. Kebaikan harus didapat sehingga bisa digunakan tanpa keinginan akan hasilnya. Kebaikan harus dikejar untuk menyucikan jiwa. Kekayaan harus didapat sehingga dapat digunakan tanpa suatu keinginan akan hasilnya. Kesenangan harus dikejar hanya untuk membantu tubuh dan bukan untuk memuaskannya. oleh karena itu, dikatakan bahwa ketiga hal tersebut berakar dalam keinginan. Pencarian Artha dan pengejaran Kama harus dilandasi Dharma (kebaikan). Dharma, Artha, dan Kama tidak merupakan titik akhir semuanya. Tetapi hanya jalan menuju akhir, dan akhir itu adalah Moksa. Ketiga hal tersebut harus ditinggalkan saat seseorang bebas dari penebusan dosa. Moksa adalah tujuan akhir hidup ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar