Kamis, 30 Agustus 2012

Perampok Yang Bertobat


Kita punya dua epik atau kisah-kisah sejarah yang sangat populer. Yang pertama adalah Rāmāyana. Yang kedua adalah Mahābhārata. Bhagavad-Gita merupakan bagian dari Mahābhārata. Penulis asli Rāmāyana adalah seorang Rsi bijak bernama Vālmiki. Setelah Vālmiki banyak Rsi lain menulis Rāmāyana, kisah tentang Tuhan Rāma yang mesti dibaca semua anak.

Menurut legenda, Vālmiki diberi kekuasaan oleh Rsi Nārada yang bijak untuk menulis seluruh episode sebelum kejadian ini benar-benar terjadi. Pada awal hidupnya, Vālmiki adalah seorang perampok. Dia menghidupi keluarganya dengan cara merampok pelancong. Suatu hari, Rsi besar surgawi, Nārada, kebetulan lewat. Vālmiki menyerangnya dan mencoba merampoknya. Nārada bertanya kepada Vālmiki mengapa ia melakukan hal itu. Vālmiki mengatakan bahwa ini dilakukan untuk menghidupi keluarganya. Orang bijak itu berkata kepada Vālmiki: "Ketika engkau merampok seseorang, kau melakukan dosa. Apakah anggota keluargamu mau berbagi menanggung dosa itu?" Perampok itu menjawab: "Mengapa tidak? Aku yakin mereka mau." Orang bijak itu berkata: "Baiklah, pulanglah ke rumah dan tanyakan kepada mereka apakah mereka mau ikut menanggung dosa-dosamu bersama dengan uang yang engkau bawa pulang." Si perampok setuju. Dia mengikat orang bijak tersebut pada sebatang pohon dan pulang ke rumahnya. 

Dia bertanya pada setiap anggota keluarganya: "Aku membawa uang dan banyak makanan karena merampok orang. Seorang bijak mengatakan kepadaku bahwa itu adalah perbuatan dosa. Apakah kalian mau ikut menanggung dosa-dosa yang aku lakukan?" Tidak seorangpun anggota keluarganya bersedia untuk ikut menanggung dosanya. Mereka semua berkata: "Tugasmulah untuk menanggung kehidupan kami. Kami tidak mau ikut menanggung dosamu." Vālmiki menyadari kesalahannya dan meminta orang bijak untuk menunjukkan jalan yang harus dilakukannya untuk menebus dosa-dosanya. Orang bijak memberi Vālmiki mantra "Rāma" yang paling kuat dan paling sederhana untuk dichantingkan serta mengajarkan kepadanya cara memuja-Nya dan bermeditasi pada-Nya.

Perampok jalanan ini menghentikan kegiatan yang berdosa yang pernah dilakukannya dan tidak lama kemudian menjadi seorang Rsi yang sangat bijak. Atas anugerah guru Nārada, ia menjadi penulis dengan kekuatan mantra dan latihan spiritual yang tulus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar