Apakah kalian Bahagia?" Sepertinya pertanyaan seperti ini susah sekali untuk kita jawab secara jujur. Apakah kita bahagia atau tidak dengan kehidupan kita yang sekarang ini? (Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang.... hehe...)
Kita lihat, mungkin hanya segelintir orang yang menjawab dengan nada optimis. Saya menyadari hal itu karena saya juga merasakan hal yang sama yaitu, hal ini disebabkan karena hasrat dan keinginan manusia yang belum terpuaskan dalam kehidupan ini, yang memang tidak akan ada habisnya. Apalagi cara kita dan orang lainnya berpikir manusia jaman sekarang semakin komplek dan terbuka. Makin banyak hal yang diharapkan, makin banyak pula keputusasaan yang kita rasakan dan karena itulah kerisauan yang timbul juga makin banyak.
Sebagai seorang individu, sesungguhnya kitaa memang tidak memiliki kemampuan nyata untuk mengubah keadaan. Kalaupun seandainya kita memiliki banyak sekali harta benda (hehehe lagi dalam keadaan bermimpi jadi orang kaya), tetap saja kita tidak akan pernah lepas dari lautan kesulitan yang harus kita hadapi. Oleh karena itu kita terkadang hanya bisa menerima kenyataan yang ada.
Ketidakmampuan kita dalam menentukan jalan roda nasib dan takdir memang tidak bisa dihindari dan hal itu harus kita akui. Namun kita tetap harus mengambil sikap yang tepat dalam menghadapi kenyataan yang menghampiri, baik manis maupun pahit.
Sebenarnya manusia tidak seharusnya hidup di dalam halusinasi dan juga tidak seharusnya memilih untuk mengakhiri hidup agar kesedihan dan kesulitan lenyap untuk selamanya.
Kita harus berani menghadapi setiap masalah yang muncul, membuat diri kita lebih kuat dan menghilangkan rasa takut terhadap segala kesulitan dalam hidup. Bangkitkanlah semangat hidup kitaa, "Mulai dari sekarang, marilah kita menguatkan hati, membangun pura atau benteng dalam hati, karena hanya hati kitalah yang mempunyai kemampuan untuk membangun kekuatan dalam melawan segala kesulitan dan kerisauan"
Astungkara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar