Siang dan malam silih berganti. Sang
kala senantiasa berputar walau apapun yang telah terjadi. Malam yang datang dan
pergi mengurangi umur kehidupan seseorang. Dan kematian tidak pernah memandang
siapapun. Kematian merenggut setiap makhluk pada setiap saat. Kedatangannya tidak
dapat diperkirakan, tetapi ia berlangsung tetap. Dengan lewatnya tiap hari,
maka hidup manusia berkurang. Kematian menjemput sebelum keinginan manusia
terpenuhi. Kematian merenggut manusia seperti binatang pemangsa melarikan
biri-biri jantan. Apa yang kita rencanakan untuk esok hari, harusnya dilakukan
sedari sekarang. Apa yang hendak kita lakukan di sore hari, harus dilakukan
siang hari. Kematian itu kejam. Dia tidak pernah menunggu dan melihat apakah
semua perbuatan yang ingin kita lakukan sudah kita laksanakan. Manusia harus bergerak
cepat dan berbuat banyak kebaikan dalam hidupnya. Kehidupan itu tak tentu, tapi
kematian itu tentu. Dia bisa datang sekarang, bisa juga bertahun-tahun yang
akan datang. Kesiapan adalah penting. Kebaikan akan menjamin kemasyuran di
dunia ini dan kebahagiaan di masa datang. Kebaikan itu tidak menunggu waktu,
jikalau ingin berbuat kebaikan untuk esok hari maka mulailah dari sekarang ini
dan jangan menunda-nunda waktu lagi. karena waktu tak kan pernah bisa diulang
lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar