Sifat iri hati merupakan akar semua dosa. Dia menghancurkan semua jasa dan kebaikan. Darinya muncul sungai dosa. Dari satu sumber ini (iri hati) muncul banyak aliran dosa mengalir. Iri hati merupakn sumber kelicikan dan kemunafikan abadi. Kemarahan lahir dari iri hati, nafsu lahir dari iri hati, beberapa penyakit pikiran lainnya juga berasal dari iri hati. kehilangan akal, kebencian, kesombongan, kedengkian, balas dendam, hilangnya kebaikan, kecemasan dan kekejian, semuanya mengalir dari iri hati. Dalam kehidupan ini sangat susah untuk meninggalkan sifat iri hati tersebut, ia ada dalam setiap individu. Kekuatan iri hati tidak akan pernah pudar, bahkan ketika kehidupan ini hancur sekalipun. Orang yang berpendidikan tinggi , yang memiliki kecerdasan untuk menjelaskan semua keraguan orang lain sekalipun terkadang tidak berdaya dan lemah ketika mereka dilanda dan diperbudak kekuatan iri hati. Selain itu iri hati juga menimbulkan kebodohan. Saat iri hati tumbuh, kebodohan tumbuh dengannya. Akar dari irihati itu sendiri adalah kehilangan pikiran jernih, kehilangan pendapat, dan ketika hal itu terjadi maka kebodohan merupakan teman iri hati yang tidak terpisahkan. Untuk mengurangi efek negatif hal itu semua maka kewajiban yang kita lakukan adalah pengekangan diri. Halnya seperti dosa besar, iri hati mengarah pada semua dosa, pengekangan atau pengendalian diri menuntun seseorang pada kemasyuran tertinggi. pengekangan atau pengendalian diri mempunyai banyak kualitas positif yang lahir darinya, antara lain: memberi maaf, kesabaran, pantang menyakiti orang lain (ahimsa), tidak memihak, kejujuran, rendah hati, tidak marah, memiliki kepuasan hati, penuh kebajikan, bertutur kata yang manis, dan bebas dari kedengkian. Seseorang yang mengekang dirinya dan mampu mengendalikan dirinya seperti seekor kura-kura yang mampu mengendalikan indrianya tidak akan menjadi budak keterikatan duniawi. dia mencapai kebebaan. Dia berada hampir di ambang pintu kebebasan saat dia mampu mengekang atau mengendalikan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar