Senin, 27 Agustus 2012

Pemuda Yang Tidak Pernah Menyerah


Yava adalah putra dari seorang bijak yang melakukan tapa keras untuk mendapatkan berkat Deva Indra, Raja para Deva. Dia menyiksa tubuhnya dengan keras dan dengan demikian menimbulkan simpati Indra. Indra datang padanya dan bertanya mengapa ia menyakiti tubuhnya.

Yava menjawab: "Aku ingin menjadi seorang sarjana besar dalam Veda. Dibutuhkan waktu lama untuk belajar Veda dari seorang guru. Aku berlatih dengan keras untuk mendapatkan pengetahuan itu secara langsung. Berkatilah aku."

Indra tersenyum dan berkata:" Nak, engkau berada di jalan yang salah. Kembali ke rumah, cari guru yang baik, dan belajar Veda dari dia. Penyiksaan bukan cara untuk belajar; caranya adalah belajar dan hanya belajar." Setelah berkata begitu, Indra menghilang.

Tapi Yava tidak mau menyerah. Tetap saja dia melakukan praktek spiritual (penebusan dosa) dengan usaha yang lebih keras. Indra datang lagi di hadapan Yava dan memperingatkan dia lagi. Yava mengatakan bahwa jika doanya tidak dijawab, ia akan memotong tangan dan kakinya satu persatu dan mempersembahkannya ke api. Tidak, dia tidak akan pernah menyerah. Dia melanjutkan penebusan dosanya. Suatu pagi, selama penebusan dosanya, ketika ia pergi untuk mandi di sungai suci Gangā, ia melihat seorang lelaki tua di tepi melemparkan pasir ke dalam sungai.
"Kakek, apa yang engkau lakukan?" Tanya Yava.

Orang tua itu menjawab: "Aku akan membangun sebuah bendungan di sungai sehingga orang dapat menyeberangi sungai dengan mudah. Lihat betapa sulitnya sekarang untuk menyeberang. Pekerjaan yang berguna, bukan?"

Yava tertawa dan berkata: "Betapa bodohnya jika kakek pikir bisa membangun sebuah bendungan di sungai besar ini dengan segenggam pasir! Pulang dan lakukan pekerjaan yang lebih berguna."

Orang tua itu berkata:" Apakah pekerjaanku lebih bodoh daripada engkau yang belajar Veda, bukan dengan belajar, tapi dengan penebusan dosa?"

Yava sekarang tahu bahwa lelaki tua itu adalah Indra. Yava dengan sungguh-sungguh memohon kepada Indra untuk memberinya pelajaran secara pribadi.

Indra memberkatinya dan menghibur Yava dengan kata-kata berikut: "Aku mengabulkan permohonanmu. Baca Veda; engkau akan diajar."

Yava mempelajari Veda dan menjadi seorang sarjana besar dalam Veda.

Rahasia sukses adalah terus berpikir tentang apa yang engkau inginkan setiap saat dan jangan pernah menyerah sampai engkau mendapatkannya. Jangan biarkan pikiran negatif, seperti menunda untuk mulai bekerja, kemalasan, dan kecerobohan menghalangi jalanmu. Sebelum memulai atau mengakhiri sesuatu pekerjaan atau belajar, ulangi OM TAT SAT, tiga nama-nama Brahman. OM Santih Santih Santih OM.


2 komentar:

  1. Om Swastiastu

    Tiang keluarga besar Eben Rare Angon Nak Bali Belog Mengucapkan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan, Semoga Kita semuat Umat Sedharma selalu mendapatkan limpahan rahmat dari Ida Sanghyang Widhi Wasa ...

    Om Santih Santi Santih Om

    BalasHapus
    Balasan
    1. OM Swastyastu bli...
      puiihh akeh san meduwe blog niki... heheheh
      swasti nyanggra Galungan Lan Kuningan mewali bli... dumogi sami kenak rahajeng...
      OM Santih, Santih, Santih, OM

      Hapus