Kamis, 30 Agustus 2012

Sebuah Ujian


Guru Drona adalah guru perang bagi para Kaurava dan Pāndava. Pada akhir pembelajaran perang tibalah waktu ujian akhir. Drona meletakkan elang kayu di cabang pohon terdekat. Tidak ada yang tahu itu hanya sebuah boneka, karena tampak seperti elang asli. Untuk lulus ujian, setiap orang diharuskan untuk memotong kepala elang dengan sekali panah.

Guru Drona pertama minta Yudistira, anak tertua dari Pāndava: "Bersiaplah, lihatlah elang itu, dan katakan padaku apa yang engkau lihat." Yudistira menjawab: "Aku melihat langit, awan, batang pohon, dahan-dahan, daun-daun dan elang duduk di sana" Guru Drona tidak terlalu senang dengan jawaban ini. Dia menanyakan hal yang sama kepada semua siswa, satu demi satu. Setiap dari mereka memberikan jawaban serupa. Kemudian tibalah giliran Arjuna untuk ujian. Drona berkata kepada Arjuna: "Bersiaplah, lihatlah elang itu, dan ceritakan apa yang engkau lihat." Arjuna menjawab: "Aku hanya melihat elang dan tidak ada yang lain." Drona kemudian mengajukan pertanyaan kedua: "Jika engkau hanya melihat elang, katakan padaku seberapa kuat tubuhnya dan apa warna sayapnya?" Arjuna menjawab: "Aku hanya melihat kepalanya dan tidak seluruh tubuhnya." Guru Drona sangat senang dengan jawaban Arjuna dan memintanya untuk melanjutkan tes. Arjuna dengan mudah memotong kepala elang dengan sekali panah karena ia sedang berkonsentrasi pada tujuannya dengan satu pikiran. Dia lulus ujian dengan baik. 

Arjuna tidak hanya prajurit terbesar pada zamannya, tetapi juga seorang KarmaYogi yang penuh kasih. Krishna memilih Arjuna sebagai alat untuk menyampaikan pengetahuan suci Gita. Kita semua harus mengikuti contoh Arjuna. Membaca Gita dan menjadi seperti Arjuna. "Arjuna Bano, Arjuna Bano," Apa pun pekerjaan yang engkau lakukan, lakukanlah dengan perhatian penuh dan curahkan seluruh hati dan pikiranmu ke dalamnya. Ini adalah tema utama dari KarmaYoga Gita dan rahasia sukses dalam apa pun yang engkau lakukan. 

Sebuah pesan untuk para pemuda dari Swami Vivekananda: "Apa pun yang engkau lakukan, curahkan seluruh pikiran di dalamnya. Jika engkau menembak, pikiranmu harus hanya pada target. Maka engkau tidak akan pernah gagal. Jika engkau belajar, hanya pikirkan pelajaran".

1 komentar: