Selasa, 07 Agustus 2012

TERIMA KASIH TUHAN

Pada hari ini, marilah kita mencoba untuk merenung:
- Sudah berapa banyakkah orang-orang yang telah mengecewakan kita............?.
- Sudah berapa banyakkah orang-orang yang telah membuat kita bersedih........?.
- Sudah berapa banyakkah orang-orang yang telah membuat kita menjadi marah.......?
- Sudah berapa banyakkah orang-orang yang telah membuat kita menjadi sakit hati....?
- Sudah berapa banyakkah orang-orang yang telah membuat kita banyak masalah......?
Apakah perlakuan mereka semuanya telah membuat kita menjadi orang sangat tolol dalam menghadapi kehidupan ini ?. Ataukah perlakuan mereka semuanya telah membuat kita menjadi manusia yang mempunyai kepribadian yang tajam, sangat mapan atau sangat mulia ? Sahabat semua, tenyata pujian dan cacian orang-orang adalah sebuah alat atau batu asah yang dapat mengasah kepribadian kita untuk menjadi manusia yang luar biasa. Banyak orang yang berhasil melewati cacian, makiaan dan hinaan, namun gagal karena adanya pujian. Adapula yang karena pujian menjadi semakin kuat, namun ketika jatuh oleh cacian dan fitnahan orang menjadi menyerah...! Sahabat, janganlah pernah menyerah dalam kesempatan menyongsong hari ke depan yang begitu indah, tegarlah setegar batu karang yang demikian hebatnya dihantam oleh gelombang. "Orang-orang yang putus asa adalah orang-orang yang bodoh, orang-orang yang mengingkari dan orang-orang yang tertutup oleh cahaya Tuhan". Jadikanlah setiap hari adalah hari yang sangat baik dan seharusnya justru harus bersemangat untuk menepis keputusasaan. Kita selayaknya semakin optimis meskipun banyak gesekan, hinaan dan cacian. Kita harus bisa mengatakan, "Terima kasih Tuhan atas segala anugrah-MU". Percayalah semakin kita diasah oleh manusia, kita akan semakin tajam secara emosional, spiritual dan kualitas yang lain sehingga kita dapat menemukan kebahagiaan di dalam hidup kita. Semoga kebahagiaan dan kedamaian hati selalu menyertai kita semua. Astungkara.

1 komentar:

  1. Om SaiRam
    apapun itu namanya, cacian atw pujian hendaknya kita pahami dulu dari motifnya.
    terkadang ada pujian yg bermotif buruk, begitu sebaliknya.

    Jadi jangan cepat menilai sesuatu hal.
    Rahayu

    BalasHapus