Banyak hal yang terjadi dalam hidup ini tanpa pernah kita duga, sekarang senang bisa pula sebentarnya lagi penuh derai air mata. Itulah yg membuat perasaan kita terombang-ambik bak perahu kecil di tengah samudra kehidupan yg luas. Kadang dibawa ke kanan, kadang dilempar ke kiri. Seperti itulah hidup ini, yang tak punya tujuan dan pegangan hidup niscaya deburan ombak akan menghempaskannya pada kegelisahan mendalam akan riak-riak ombak kehidupan yang kian waktu menciumi perahunya. Tak ayal pula ciuman mesra sang ombak kian lama membuat perahunya terbuai akan ayunan gelombang samudra hingga terbalik tak berdaya tenggelam dan karam. Tetapi bisa juga bagi mereka yang mampu memberikan perlawanan pada ciuman hangat nan mesra itu terlecut birahinya, semakin bergairah mengarungi samudra bersama cumbuan sang ombak yang mengantarkannya sampai di tujuan. Keyakinannya akan hadirnya sang mentari esok hari, kemauan usahanya membalas cumbuan sang ombak, ketegarannya menampik desah rayuan fatamorgana ilusi maya, serta ketabahan dan keikhlasan totalitas penjiwaannya melakoni peran laksana sang aktor menjalankan script skenario sang sutradara, niscaya membuatnya mampu mencapai dermaga pelabuhan terakhir hidupnya di dunia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar