Wijayakusuma adalah salah satu
nama tanaman yang mempunyai bunga yang sangat indah. Berasal dari Amerika Latin.
Nama latinnya Epiphylum Anguliger.
Dia termasuk tanaman langka. Tanamannya tergolong tanaman kaktus. Sementara
arti dari nama bunga Wijayakusuma ini sangat indah yaitu bunga kemenangan. Mitos
di jaman Hindu bunga ini milik Kresna dan dapat menghidupkan orang yang sudah
mati. Mekar di waktu malam hari, layu dan kuncup kembali di pagi hari. Saat
mekar bunga ini mengeluarkan bau yang sangat harum. Mitosnya juga, jika bunga
ini mekar akan ada rejeki yang mendekat.
Uniknya Bunga Wijayakusuma ini
hanya mekar beberapa saat saja dan tidak semua tanaman ini dapat mudah
berbunga, tergantung pada iklim, kesuburan tanah dan cara pemeliharaan. Kalau
dihitung-hitung bunga ini hanya mekar selama 2 jam saja. Lalu perlahan-lahan
kembali kuncup dan layu. Ada yang bilang, satu tahun berbunga 3 kali dan
biasanya ada 10 sampai 30 bunga.
Karena uniknya bunga ini pada
saat mekar, maka ada mitos yang mengatakan siapa yang dapat melihat proses
mekarnya bunga ini akan dilancarkan rejekinya. Hakikatnya adalah untuk
mendapatkan suatu rejeki harus ada usaha terlebih dahulu dan sabar. Jangan
mudah menyerah, butuh kepasrahan dan keikhlasan terhadap semua yang akan
diterima maupun yang sedang dijalani.
Saat bunga ini mekar banyak
godaannya. Mengantuk dan tidak sabar menunggu hingga tengah malam. Karena
puncaknya bunga ini mekar pada jam 12 malam. Pada saat bunga ini mekar akan
meneteskan air setetes, dan jika air ini menyentuh tanah akan berubah menjadi
batu, dan jika sudah berubah menjadi batu akan
langsung lenyap, menurut orang tua jaman dulu batu dari tetesan bunga Wijayakusuma
ini akan langsung di ambil oleh makhluk halus. Bunga Wijayakusuma memang bunga
yang indah dan unik, untuk melihat bunganya mekar saja diperlukan kesabaran.
Bunganya Wijayakusuma berwarna
putih dan sangat harum, namun sayangnya tanaman ini sangat jarang berbunga.
Biasanya bunga ini berbunga hanya setahun sekali pada musim hujan dan
berkembang mekar di malam hari dengan indahnya namun mekarnya tidak bertahan
lama. Biasanya Bunganya mulai merekah sejak matahari terbenam benar benar
mencapai puncak mekar pada tengah malam.
Dalam mitos Hindu, bunga Wijayakusuma
dimiliki oleh Sri Kresna yang memiliki khasiat dapat menghidupkan kembali orang
yang sudah mati. Secara ilmiah bunga Wijayakusuma ini diyakini berkhasiat
sebagai anti radang, penghenti pendarahan, obat batuk, obat asma, nyeri
lambung, peluruh dahak, dll. Pemakaiannya biasanya bunga direbus dan airnya
diminum. Bunga Wijayakusuma rasanya manis, sifatnya netral, namun batangnya
rasanya asin.
Karena konon bunga ini asal
muasalnya adalah dari hutan belantara tropis Amerika Selatan yang teduh, maka
sebaiknya jika anda memelihara bunga ini tempatkanlah di lingkungan yang
terlindung dari sengatan matahari secara langsung. Konon Kabarnya jaman dahulu
saat kebudayaan barat dan timur masih bersatu (mungkin maksudnya jaman Atlantis).
Saat Bunga Wijayakusuma akan mekar, sang pemilik akan menunggu dan berada di bawah
bunga tersebut. Mereka melakukan hal tersebut dengan harapan mendapatkan
cipratan air saat terjadi puncak mekar. Konon khasiat air puncak mekar bunga
Wijayakusuma akan mempengaruhi energi daya hidup manusia sehingga dapat
meningkatkan daya tarik orang tersebut. Selain itu air puncak mekar
Wijayakusuma tersebut dapat membantu meregenerasi sel-sel tubuh sehingga akan
memperlambat proses penuaan dan membuat awet muda.
Wijayakusuma biasanya ditanam
sebagai tanaman hias. Asalnya dari hutan tropis dari Amerika Selatan, dan
sekarang sudah menyebar luas sampai ke Asia Tenggara. Konon, yang dapat
menyaksikan proses mekarnya bunga di tengah malam maka rezekinya akan datang
lebih lancar.
Tanaman ini tumbuh tegak,
tingginya mencapai 2-3 m, batang induk berbentuk silinder, berasal dari tangkai
daun yang mengeras dan mengecil. Daun pipih, tebal berdaging, bentuknya lanset,
tulang daun ditengah keras dan tebal, tepi berlekuk tempat keluarnya bunga atau
tunas baru, permukaan licin, warnanya hijau. Bunga keluar dari lekuk daun, bertangkai
lemas panjangnya 13-15 cm, besar dengan diameter bunga sekitar 10 cm, warnanya
pitih, mekar pada malam hari selama beberapa jam saja, kemudian menjadi layu.
Buahya bulat, bergetah, warnanya merah. Biji banyak, warnanya hitam.
Sifat dan Khasiat
Bunga Wijayakusuma rasanya manis,
sifatnya netral, berkhasiat antiradang, penghenti perdarahan (hemostatis), obat
betuk dan peluruh dahak (mukolitik). Batang rasanya asin, asam, sifatnya sejuk,
dan berkhasiat antiradang.
Bagian yang Digunakan
Bagian tanaman yang digunakan
sebagai obat adalah bunga dan batangnya. Pemakaian dalam bentuk segar. Bunga
bisa dikeringkan untuk penyimpanan.
Indikasi
Wijayakusuma digunakan untuk
mengatasi :
- TB paru dengan batuk dan dahak berdarah,
- TB paru dengan batuk dan dahak berdarah,
- sesak napas (asma),
- radang tenggorok (faringitis),
- nyeri lambung (gastritis), muntah darah, dan
- perdarahan rahim(uterine bleeding).
Cara Pemakaian
- Untuk obat yang diminum, rebus
bunga wijayakusuma sebanyak 10-20g (3-5 kuntum), lalu minum airnya. Untuk
pemakaian luar, giling batang segar sampai halus, lalu turapkan ke tempat yang
sakit, seperti bisul dan luka berdarah, dan balut.
Conton Pemakaian
TB paru dengan batuk dan dahak
berdarah
- Rebus bunga wijayakusuma segar
(3-5 kuntum), dengan tiga gelas air sampai tarsisa satu gelas. Tambahkan gula
aren (15g). Setelah dingin, saring dan minum airnya sehari dua kali,
masing-masing setengah gelas. Lakukan setiap hari sampai sembuh
Perdarahan Rahim
- Bersihkan bunga wijakusuma segar
(2-3 kuntum) dan daging tanpa lemak (50g), lalu potong-potong seperlunya.
Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan air sampai semua bahan terendam, lalu tim.
Setelah dingin, minum airnya. Isinya dimakan. Lakukan sehari dua kali,
masing-masing separuhnya.
Sesak Napas
- Cuci bunga wijayakusuma segar
(3-5 kunum), lalu potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam mangkuk,
tambahkan gula batu dan air sampai permukaannya terendam seluruhnya, lalu tim.
Setelah dingin, saring dan minum airnya seharidua kali, masing-masing
separuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar