Dalam sebuah percakapan antara Arjuna dan Krishna, Arjuna bertanya, “mengapa Rama harus menurunkan tentara kera jika Ia memang hebat? Aku sendiri dapat membuat jembatan dengan panah saya.” Pada saat itu, Hanoman berada di sana juga, kemudian Krishna berkata pada Hanoman, “Bagaimana Hanoman? Junjunganmu diremehkan, engkau ditantang oleh Arjuna.” Hanoman berkata, “baiklah Arjuna, silakan buatlah sebuah jembatan dan aku akan menguji kekuatan jembatanmu.” Arjuna menjawab dan bertanya, “Baik, bagaimana jika aku menang?” Hanoman menjawab, “Jika engkau menang, aku akan memujamu, dan jika engkau kalah, pujalah diriku.” Dan Arjuna pun bersedia menerima tantangan ini.
Setelah Arjuna melesatkan panahnya, maka terciptalah sebuah jembatan dari panah tersebut. Kemudian Hanoman menginjak jembatan itu dengan kakinya yang perkasa hingga hancur lebur. Arjuna begitu gemetaran melihat jembatan yang dibangunnya hancur oleh Hanoman. Kemudian Arjuna menghaturkan sujud kepada Hanoman untuk memujanya. Tetapi, Hanoman menolak untuk dipuja oleh Arjuna dengan berkata, “Aku hanyalah hewan, engkau manusia tidak sepantasnya memujaku.” Kemudian Arjuna kebingungan dan merasa takut jika ia tidak menepati janji sebagai seorang Ksatriya. Arjuna bertanya kepada Krishna bagaimana mencari solusi. Kemudian, sebagai penggantinya, Krishna menyuruh Arjuna untuk menggambar Hanoman pada sebuah kain dan Arjuna harus menghormati kain tersebut. Setiap perang, maka Arjuna selalu membawa bendera (umbul-umbul) bergambar Hanoman. Dan di Indonesia, khususnya di Bali dan di Lombok, umat Hindu yang melaksanakan upacara pasti memakai umbul-umbul (bendera) bergambar Hanoman.
Cerita ini ada dalam sejarah Mahabharata. Hanoman adalah pemuja Rama yang paling setia dan paling berbhakti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar