Kamis, 23 Februari 2012

SENYUM YANG MEMIKAT

Pada suatu hari Krishna, Balarama dan Satyaki yang ketika itu masih kecil berumur kira-kira lima atau enam tahun, semuanya tersesat dihutan yang lebat dan saat itu malam mulai tiba, mereka tidak tahu jalan pulang ke Gokulam. Tentu saja itu adalah siasat Krishna. Pada saat sekecil itupun Ia tidak melakukan sesuatu tanpa arti yang dalam dibaliknya dan tujuannya selalu mengajarkan hal-hal yang baik pada seseorang.

Mereka memutuskan untuk bermalam ditempat mereka berada. Krishna menakut-nakuti mereka dengan berbagai cerita mengenai setan, hantu kuburan dan jin yang berkeliaran mencari korban manusia. Ia mengusulkan agar dua orang tidur selama 3 jam, sementara yang satunya lagi berjaga-jaga
Krishna bertugas menjaga dari jam 19.00-22.00 malam. Satyaki harus berjaga dari jam 22.00-01.00. Balarama akan memulai tugasnya pada jam 01.00-04.00 pagi.
Satyaki duduk pada pukul 22.00 sedangkan Krishna dan Balarama berbaring di atas tumpukan daun kering dan tertidur nyenyak. Sementara itu ada sesosok jin menampakkan dirinya dihadapan Satyaki kecil. Ia menyerang anak kecil itu, Satyaki melawan dengan gagah berani. Mereka saling meninju, bertubi-tubi dengan saling cakar dan menggigit. Akhirnya jin itu melarikan diri sambil meninggalkan Satyaki yang telah dihajar babak belur, tetapi hatinya senang. Kedua saudara itu tertidur nyenyak, mereka sama sekali tidak terpengaruh oleh suara pendatang itu.
Pada jam 01.00 ia membangunkan Balarama dan kemudian merentangkan tubuhnya diatas setumpuk dedaunan, seolah-olah tidak terjadi sesuatu apapun.
Jin itu muncul dan mengajak Balarama berkelahi dan terpaksa mengundurkan diri denga terhina karena Balarama sama hebatnya dan hantamannya bahkan lebih dahsyat dari Satyaki.
Balaramapun meringkuk di atas tempat tidurnya pada pukul 04.00 pagi setelah membangunkan Krishna yabg harus berjaga dalam Brahma Muhurta. waktu yang membawa kemujuran, saat untuk memuja Tuhan sampai matahari terbit.
Jin itu datang, mengaum seperti singa yang terluka dan dengan ganasnya mendekati anak kecil Tuhan itu. Krishna memalingkan wajahnya yang indah dan menawan kearahnya dan menghadiahkan sebuah senyuman yang manis pd jin itu. Senyuman itu menghilangkan rasa permusuhan jin tersebut, semakin lama ia berada dibawah pengaruh senyuman tersebut, dendam dan racunnya melemah. Akhirnya jin itu menjadi sejinak anak domba.
Ketika keduanya terbangun, mereka tercengang melihat kemenangan yang diperoleh Krishna dengan senjata kasih sayang. Kemudian Krishna berkata, "Engkau tidak dapat membinasakan kemarahan dengan kemarahan, kekejaman dengan kekejaman, benci dengan benci. Kemarahan hanya dapat diredakan dengan kesabaran. Kekejaman hanya dapat diatasi dengan sikap tanpa kekerasan. Kebencian hanya dapat menyerah pada kedermawanan dan belas kasihan"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar